Samsung Ultra 5, Samsung ternyata tidak hanya mengandalkan desain yang tipis dan ringan saja, tapi juga performa yang handal.
”Berdasarkan riset pasar yang mendalam dan survei konsumen, kami memperkenalkan tipe Ultrabook yang baru ini yang akan mengubah persepsi mengenai Ultrabooks di kalangan konsuen. Temuan kami menunjukkan bahwa konsumen menuntut lebih dari sekedar tipis dan ringan. Seiring dengan kebutuhan dokumen digital yang semakin besar, konsumen mengharapkan kinerja dan penyimpanan yang lebih baik untuk kegiatan sehari-hari. Samsung series 5 ULTRA akan menjadi yang pertama untuk menjawab kebutuhan ini,” kata Sungkhiun, IT BUsiness Director PT Samsung Electronics Indonesia.Samsung sendiri akan memasarkan dua tipe Ultrabook Seri 5 ULTRA ini, yaitu tipe 530U3B dan 530U4B. Keduanya sama-sama menggunakan prosesor Intel Core i5-2467M yang dikombinasikan dengan sistem ExpressCache dari Diskeeper.
Untuk Samsung Seri 5 ULTRA 530U3B, Ultrabook ini telah menggunakan layar 13,3 inci SuperBright (300 nits) yang anti pantulan atau matte display. Jenis layar ini lebih cocok bagi keperluan pekerjaan dan memiliki tampilan lebih baik saat digunakan di bawah pancaran sinar matahari. RAM 4GB dan chip grafis Intel HD Graphics 3000 juga sudah memadai menaklukkan berbagai aplikasi yang Anda jalankan.
Sedangkan seri 530U4B tampil sedikit lebih besar dan tebal, tapi dengan layar 14 inci yang lebih lapang dan penggunaan chip grafis AMD Radeon HD7550M dengan DDR3 1GB. Uniknya, 530U4B telah dilengkapi drive DVD/RW SuperMulti, hal yang masih langka untuk sebuah Ultrabook.
Untuk jajaran Ultrabook Seri ULTRA 5, Samsung memadukan antara SSD dan hard disk biasa. Ini untuk menyiasati kapasitas yang kurang besar jika hanya menggunakan SSD. Kedua Ultrabook ini menggunakan kombinasi SSD 16GB dan HDD 500GB, dengan pilihan untuk kapasitas 1TB bagi tipe 530U4B. Baterai merupakan faktor penting dalam Ultrabook dan Seri ULTRA 5 mampu bertahan lebih dari 6 jam untuk sekali charge.
Teknologi Baterai Samsung Life Plus juga memastikan performa baterai tetap terjaga sampai 80% kapasitas maksimum selama 3 tahun atau sekitar 1500 siklus pengisian. Di dunia nyata, teknologi ini akan mencegah kapasitas baterai menjadi “drop”, misalnya dulu mampu bertahan 6 jam mendadak kini hanya 3 jam.
No comments:
Post a Comment